Kepala KCD Wilayah X dan Pengawas, Hadiri Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Deep Learning di SMAN 6 Cirebon

Cirebon (07/01) - Dalam rangka meningkatkan kompetensi Guru-guru di SMAN 6 Cirebon saat menjalankan kegiatan belajar mengajar, diadakan Workshop dengan tema "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Pendekatan Deep Learning". Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai hari Senin 06 Januari 2025 s/d Selasa 07 Januari 2025 Mulai Pkl. 08.30 s/d Selesai. Di hari pertama, yaitu senin 06 Januari 2025, diisi oleh Narasumber yang merupakan Pengawas Bina KCD Wilayah X, Bapak Djadja Atidja, dengan Materi "Deep Learning, Apa, Mengapa, Bagaimana?". Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dimoderatori oleh Wakasek Humas, Bapak H. Akbar Maulana, M.A dengan mengucap Bismillah. Kemudian dalam kesempatan kali ini, Bapak Djadja Atidja memberikan berbagai macam hal yang pernah dilakukannya selama menjadi Guru yang semua kisahnya berkaitan erat dengan materi yang disampaikan. Apa itu Deep Learning, bagaimana Deep Learning dilaksanakan, Komponen Kurikulum, Apa saja yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran deep learning, dan lain sebagainya. 

 

 

Setelah penjelasan dan cerita disampaikan, Bapak Djadja Atidja, memberikan kesempatan bertanya dan berdiskusi terkait pengalaman Bapak/Ibu Guru di SMAN 6 Cirebon selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Berbagai macam pertanyaan yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru dapat dijawab oleh Bapak Djadja Atidja dengan baik. Setiap jawaban-jawaban yang diberikan, diapresiasi oleh seluruh Guru-guru yang hadir. Ada tiga komponen penting dalam menciptakan pembelajaran Deep Learning yaitu dengan Meaningful Learning, Mindfull Learning dan Joyfull Learning. Dimana ketiganya sudah sering dilakukan oleh Bapak/Ibu Guru semua.

 

 

Setelah Sesi 1 ditutup dan dilanjutkan dengan kegiatan Ishoma, kemudian acara dimulai kembali pada Pukul 13.00 WIB. Di sesi 2 ini, Bapak Djadja Atidja memberikan materi tentang "Pembelajaran Sosial Emosional". Dimana pada materi kali ini erat kaitannya dengan apa yang diperoleh pada saat Pendidikan Guru Penggerak Nasional. Judul Materinya adalah " Membangun Kemampuan Sosial Emosional untuk Meningkatkan Kualitas Hidup". Diawali dengan definisi Pembelajaran Sosial Emosional, kemudian disampaikan juga 5 Kompetensi PSE diantaranya Kesadaran Diri (Self Awareness), Pengelolaan Diri (Self Management), Kesadaran Sosial (Social Awareness), Keterampilan Berhubungan (Relationship Skills) dan Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab. Lalu beliau juga menjelaskan dengan contoh kehidupan sehari-hari dari manfaat Pembelajaran Sosial Emosional. Setelah itu, ditampilkan 8 Strategi Pembelajaran PSE dimana dalam setiap langkah strateginya, Bapak Djadja Atidja meminta kepada setiap Guru, terutama Guru yang sudah pernah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Nasional, memberikan contoh atau pengalaman pribadinya terkait langkah-langkah strateginya. Ada yang berpengalaman bermain peran, ada yang berpengalaman memberikan materi dalam bentuk lagu dan lain sebagainya. Hal ini juga diberikan contoh oleh pengalaman Bapak Kepala Sekolah, Maman Dermawan, S.Pd., M.Pd. dimana beliau pernah memberikan peran nama-nama zat kimia sesuai tabel periodik terhadap peserta didiknya dan juga mengubah lirik lagu menjadi lirik pembelajaran kimia. Selesai itu, kemudian dilakukan evaluasi dan kesimpulan yang disampaikan oleh Bapak Djadja Atidja.Kemudian ditutup dengan doa oleh moderator.

 

 

Pada hari kedua, yaitu Selasa 07 Januari 2025, mulai Pkl. 08.30 WIB, dimulai kegiatan Diskusi Penentuan Tema P5 yang akan dijalankan pada semester 2 di kelas X dan XI. Pada kesempatan kali ini, tim Koordinator P5 sebagai narasumber yang diwakili oleh Ibu Hj. Pratiwi Handayani, S.Pd. yang menjelaskan proses kegiatan P5 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Mulai dari pengertian, dimensi-dimensi profil pelajar pancasila, dan tema-tema yang sudah ditentukan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan. Dimana untuk Kelas X adalah meneruskan apa yang sudah pernah dilakukan oleh Kelas X sebelumnya yaitu tema "Gaya Hidup berkelanjutan". Sedangkan kelas XI, dilakukan polling dengan mengangkat tangan terkait ada 2 tema yang mana harus dipilih salah satunya untuk digunakan di kelas XI. Sedangkan tema yang satunya akan dilaksanakan ketika nanti mereka sudah menjadi kelas XII. Setelah dilakukan polling melalui diskusi tanya jawab dan angkat tangan, maka diperoleh tema untuk kelas XI adalah "Rekayasa Teknologi". Setelah tema-tema tersebut disepakati, selanjutnya pembagian tugas untuk diskusi membuat modul ajar setiap tema dan menentukan projek-projek yang akan dilaksanakan oleh siswa-siswi. 

Untuk Kelas X didampingi oleh Koordinator P5 kelas X dan untuk kelas XI didampingi oleh Koordinator Kelas XI. Mereka berdiskusi untuk menyusun modul mulai dari alokasi waktu, alur projek, matrikulasi, hingga ke penentuan lembar kerja dan penilaian yang akan dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan hingga Ishoma dilaksanakan. Selesai itu, Modul Belajar setiap Tema dikumpulkan dan akan dilaksanakan ketika P5 dilaksanakan. Sesuai Kesepakatan, P5 dilaksanakan setiap Hari Rabu mulai Pkl. 07.15 s/d 15.30 WIB untuk kelas X dan Kelas XI dimulai jam ke 7 yaitu Pkl. 12.30 s/d 15.30 WIB. Tentunya pembiasaan-pembiasaan positif seperti progam zero waste akan disisipkan pada modul kelas X yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan.

 

 

Selesai Ishoma, kemudian kegiatan dilanjutkan mulai Pkl. 13.00 WIB dengan Narasumber, Kepala KCD WIlayah X, Bapak H. Ambar Triwidodo, S.Pd., M.Pd. yang memberikan materi tentang "Siapkah Guru dan Skeolah Melaksanakan Deep Learning?". Sebelumnya, kegiatan dibuka oleh Moderator, Bapak H. Akbar Maulana, M.A, dengan mengucapkan Bismillah yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan sambutan dari Bapak Kepala Sekolah, Maman Dermawan, S.Pd., M.Pd. Selesai sambutan, kemudian moderator mengarahkan kepada narasumber untuk memberikan sambutan sekaligus materi. Dalam sambutannya, narasumber menceritakan bagaimana proses beliau menjadi Kepala KCD WIlayah X yang mana dalam ceritanya beliau juga mengawali menjadi Guru. Kemudian dilanjutkan menjadi Kepala Sekolah dimana sekolah tersebut adalah sekolah yang belum memiliki sarana prasarana memadai, bahkan murid-murid pun belum ada. Namun dibawah kepemimpinan beliau, diusahakanlah agar dapat memilki tempat sarana dan prasarana serta peserta didik yang hingga dapat disebut sekolah. Dengan melakukan berbagai macam inovasi dan perubahan, akhirnya jadi sekolah yang dapat dikenal oleh masyarakat. Kemudian beliau juga menceritakan bagaimana pengalaman mengajar yang pernah dilaluinya. Kisah-kisah yang diceritakan beliau, sangat menginspirasi bagi Guru-guru yang hadir. Bahkan ketika beliau memberikan gambaran tipe-tipe guru berdasarkan buku yang pernah dibacanya.Menjelang akhir, beliau memberikan motivasi agar Guru-Guru di SMAN 6 Cirebon untuk terus mengembangakn kompetensinya agar dapat mengikuti kodrat zaman dan kodrat alam yang dimiliki oleh siswa-siswinya. Selesai itu, moderator menutup kegiatan dengan membaca doa yang dipimpin oleh Bapak Usman Syarifudin, S.Pd. Setelah doa penutup, diakhiri dengan Foto Bersama.

 

 

 

(bbh)